Membuat Rosani Mengharapkan Pengobatan Costi 3 Kanker dari Mereka yang Terluka, Kerajinan Tangan

31/07/2017 14:27

Membuat Rosani Mengharapkan Pengobatan Costi 3 Kanker dari Mereka yang Terluka, Kerajinan Tangan

 

Beruntung dari bantuan dari pemerintah daerah dan Baznas dan dukungan beberapa warga yang mengetahui derita Rosani, Ratih pun

Mampu mengumpulkan uang tunai Rp 2 juta dan voucher ke Jakarta membeli Baznas dan oleh pemerintah daerah. Setelah 20 hari berada

Obat di Rumah Sakit AL Tarakan, Rosani pergi ke Jakarta. Saat ini, Rosani sudah merasakan sakit di kaki kanan dan belakang

Itu sering panas dan membengkak. Tapi sang ibu berpikir bahwa sejak Rosani lelah dengan pencarian yang mengikutinya. Berada di dalam orang tua

Dan keluarga Rosani harus bergabung dengan saudaranya. Dari mengandalkan kue dan gaji suami untuk satpam,

Jelas, hidup, daun Ratih harus berjuang mengumpulkan uang demi perlakuan kakaknya ke Jakarta. Padahal BPJS

Membiayai beberapa terapi, mengangkut Tarakan - Jakarta dan juga biaya hidup di ibu kota yang tidak sederhana, membuat

Siswa aktif dalam kegiatan biaya sekolah ini dibutuhkan untuk ikut menghasilkan uang. Ratih membawa Rosani kembali ke Tarakan

Dibawa ke rumah sakit dengan memanfaatkan BPJS. Dari hasil tes tersebut, dokter mencatat bahwa Rosani bertahan dari fase 4 kanker paru-paru.

Keterbatasan peralatan membuat perawatan Rosani harus dilakukan di Jakarta. Rosani tinggal bersama ibunya sampai dia hadir

Kuliah di SMA Negeri 1 Dondo dua. Di SMA, Rosane adalah pelajar yang aktif. Dia mengikuti dari seorang administrator oasis dan

Kegiatan pramuka ekstrakurikuler, paket bra hingga kegiatan olahraga di sekolah. Kondisi Rosani semakin parah, saat dirawat di Angkatan Laut

RSUD. Rosani merasakan sakit dan nyeri pada tulang dan kehangatan. "Dukungan tiket dari pemerintah daerah dan Baznas dan warga.

Uang itu apa yang biasa berangkat ke Jakarta, "kata Ratih. Selain mengesampingkan penjualan kue, Ratih banyak melakukan penggalangan dana.

Upaya untuk membantu harga perawatan kakaknya dengan melihat berbagai instansi swasta dan pemerintah. Jari jemari

Perekat serampangan serampangan tentang lembaran krim es krim yang tertata rapi di tanah. Satu per satu es krimnya

Dibangun oleh Rossini (17) ke berbagai kerajinan seperti vas bunga, tisu tisu, hiasan dinding, dan barang kerajinan lainnya. "Dia

Kebalikan dari efek kemo seperti mual, mual, dan "jelas Ratih Purwasih kakak pertama yang merawat Rossini.

Kerajinan tangan yang ingin dipasarkan di internet meningkat setiap empat belas hari, biaya biaya terapi yang harus dikeluarkan

Selesai "Saya sering membuat kerajinan tangan di perguruan tinggi. Nantinya ingin dijual secara online untuk meningkatkan biaya kemo," katanya

Kamis (16/06/2017). Dengan adik perempuannya yang pertama, Ratih Purwasih, Rosani tinggal di sekolah di Kota Tarakan. Sedangkan suaminya

Bagi satpam, tidak cukup untuk menopang hidup mereka sendiri saudara yang menjual kue itu, biar Ratih termasuk dua anak.

Rosani terpaksa pindah untuk menggabungkan ibunya, Cora, untuk melanjutkan sekolah menengah. Sesekali tangan kiri seorang siswa SMA

Yang telah dipaksa masuk perguruan tinggi sedang memijat pikiran proteksinya karena beberapa batang es krim yang ditempatkannya di sana

Tempat yang salah Sebanyak 7 kemoterapi yang harus dijalani bersamaan dengan membuat kepala botak, beban tubuhnya juga ada

Jatuh sampai 20 kilogram "Orang tua tidak bisa mengelolanya dalam pengobatan desa saja, bereskan," Ratih menjelaskan. Sampai berikutnya

Tingkat sekolah menengah pertama di semester pertama, rumah truk Rosani sederhana dari bangku kuliah. Sejak itu rasa sakit di tulang belakang dan

Rasa sakit di pahanya sudah semakin meningkat. Tidak mampu membawa dokter untuk dilihat oleh Rosani. Apalagi BPJS di Rosani

Tidak bisa dimanfaatkan di Tolitoli. Kesedihannya mereda tidak dilakukan bahkan oleh obat dukun, saat-saat sakit dari tulang belulangnya

Dan kehangatan yang dirasakan paha Rossini menjadi semakin parah. Keinginannya untuk kembali ke sekolah dan mencapai tujuan menjadi

Seorang polisi Rosani optimis bisa menaklukkan kanker kelenjar getah bening di tangan kanannya, kanker tulang, dan tumor usus kanker yang kena kanker.

Yang menggerogoti. Tapi, upaya pengobatan di kota Tarakan tidak semudah yang dibayangkan. Rosani ditolak di Tarakan

Rumah Sakit Kota tanpa alasan sama sekali. Untungnya, Rosani akan diakomodasi oleh Rumah Sakit TNI AL Tarakan. Namun, semangatnya

Untuk menyembuhkan kembali ke perguruan tinggi untuk menghasilkan efek kemo seperti pusing, mual, dan sakit perut bisa dilalui Rosani. Nya

Berat telah mencapai 30 lbs. Mulai dari truk

Baca juga: jual piala murah di senen